Minggu, 25 Mei 2014

Kekasih Rembulan

Judul           : Kekasih Rembulan
Pengarang               : Fahri Asiza 
Tahun Terbit: 2004
Penerbit       : Gema Insani
Tebal           : 186 Halaman
  

“Rembulan…” desisnya pelan.
“Tak pernah lelah bekerja… terus bekerja…
aku akan menjelmakan diriku
menjadi kekasihnya…”

Zamila, seorang gadis berusia enam belas tahun bersama ketiga sahabatnya Muslim, Irawan, dan Komariah berusaha memberantas peredaran obat terlarang dan membenahi keadaan remaja di kompleknya. Dari mendirikan taman baca bersama Zakia, adiknya, mengajar di TPA, hingga mengikuti  suatu perkumpulan yang berupa wadah bagi remaja korban narkoba yang dipimpin oleh Jimmy. Seorang pemuda yang belum pernah Zamila kenal sebelumnya.  
Anak-anak hingga remaja di komplek Zamila tinggal telah terpengaruh oleh narkoba, pornografi, sampai tindak anarkisme. Mereka juga sudah tidak peduli dangan agama. Hal itu membuat Zamila harus bekerja keras untuk menyadarkan mereka.
Masalah utama Zamila dan ketiga sahabatnya ada pada Ramon, Dungga, dan Anton. Tiga pemuda yang sering membuat keributan di kompleknya. Ramon, pecandu narkoba yang sering memalak Ismet, anak putus sekolah yang berjualan Koran. Dungga, anak orang kaya yang menjual perhiasan ibunya untuk membeli narkoba. Dan Anton, yang berkelahi dengan Irawan. Mereka bertiga mendendam terhadap Zamila yang telah membubarkan tempat dimana meraka bertransaksi narkoba. Akhirnya Ramon menyewa seseorang bernama Victor untuk memberi pelajaran kepada Zamila.
Tiap malam Zamila memperoleh ancaman dari seseorang melalui telepon agar Zamila menghentikan semua tindakannya. Bukan hanya itu, butik ibunya dirusak orang, Muslim ditusuk oleh tiga orang tak dikenal. Awalnya Irawan dan Komariah menduga jika dalang dibalik semua ini adalah Dungga Cs. Sehingga mereka melaporkan hal ini kepada polisi untuk diselidiki. Tapi polisi menduga bahwa dalangnya adalah Om Ben, pemilik rumah yang dijadikan tempat transaksi narkoba.
Suatu siang terjadi ketegangan di rumah nyonya listiana, ibu dari Ramon. Ramon yang terpengaruh oleh narkoba mengejar ibu dan adiknya dan hendak membunuh mereka. Hal itu berawal dari Ramon yang tak suka dengan Via adiknya yang megaji kepada Zamila. Sehingga Ramon marah lalu mengikat kaki dan tangan Via. Hal itu dilihat oleh nyonya Listiana, lalu ia memaki Ramon hingga dia depresi dan menenggak obat-obatan itu. Dan Ramon mengejar ibunya hingga keluar rumah. Warga yang melihat hal itu mencoba untuk menghentikan Ramon termasuk Zamila dan Irawan. Akhirnya Ramon bisa dihentikan. Diam-diam pak lurah telah menelepon polisi. Malam harinya polisi segera memeriksa Ramon dan dapat segera meringkus Dungga dan Anton.
Keesokan harinya Jimmy mengajak Zamila pergi ke rumah temannya. Beberapa saat kemudian mereka sampai di sebuah rumah kosong yang terpencil. Tak disangka di rumah itu terkuaklah semua masalah yang selama ini terjadi. Ternyata selama ini yang meneror Zamila bukanlah Ramon, tetapi Jimmy. Dan yang merusak Butik Ibunya bukan Dungga Cs, melainkan Jimmy dan dibantu oleh Victor. Bukan hanya itu, yang menusuk Muslim adalah Dungga Cs, mereka menusuk Muslim untuk melunasi hutang mereka kepada dan berdasarkan perintah sindikat narkoba Jimmy. Dan Dungga Cs sengaja dijadikan tumbal untuk ditangkap polisi. Satu hal yang mengejutkan yaitu Jimmy adalah kaki tangan Om Ben, dalang dari semua ini.
 Saat ketegangan terjadi antara Zamila dan Jimmy munculah Ismet yang telah lama membuntuti setiap kegiatan mereka. Ternyata Ismet sudah mencurigai Jimmy. Dia pernah melihat Jimmy sedang bertransaksi. Usaha Ismet sia-sia, dia jatuh terkapar oleh pukulan Jimmy. Tapi tindakan Jimmy berhasil dihentikan setelah Irawan, Pak lurah, dan lima orang polisi muncul di hadapan mereka. Akhirnya Jimmy segera ditangkap. Bukan hanya Jimmy, tapi Victor dan sindikat yang lainnya berhasil diringkus. Kini usai sudah semua masalah. Zamila dan kawan-kawan dapat tersenyum lega. Meskipun ada sedikit penyesalan di hati Zamila karena dia gagal memberikan jalan terbaik untuk Jimmy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar