Selasa, 06 Mei 2014

ini tentang "BUMI"



untuk kalian para penikmat novel fantasi, buku ini sangat saya rekomendasikan.
postingan saya ini bukan resensi. mungkin sinopsis. tapi sinopsis pun tak ada yang sepanjang ini. yang jelas saya ingin menceritakan kembali novel -yang menurut saya menakjubkan- ini. lebih tepatnya, saya tak ingin kehilangan tiap detail momen menarik dari buku ini. itu saja..  

                                     Judul                     : Bumi (Buku Pertama dari Serial "BUMI")
                                     Pengarang             : Tere Liye
                                     Tahun Terbit          : 2014
                                     Penerbit                 : PT. Gramedia Pustaka Utama
                                     Tebal                     : 440 Halaman

“Apapun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat yang hilang. Kamu akan memperoleh semua jawaban. Masa lalu, hari ini, juga masa depan.”

Namanya Raib, usianya 15 tahun, kelas sepuluh. Ra –begitu dia biasa dipanggil- adalah anak tunggal, perempuan, dengan rambut panjang hitam dan lurus, tak ada yang istimewa dengannya, Ra sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang ia simpan sendiri sejak usianya 22 bulan. Saat ia bermain petak umpet –pemainan hebat pertama yang pernah Ra mainkan dengan penuh antusias- bersama orangtuanya. Kalian pernah melihat anak kecil usia dua tahun mencoba bersembunyi? Kebanyakan mereka hanya berdiri di pojok kamar, atau di samping sofa, atau di belakang meja, lantas menutupi wajah dengan kedua telapak tangan. Mereka merasa itu sudah cukup sempurna untuk bersembunyi. Kalau sudah menutupi wajah, gelap, sudah tersembunyi semua, padahal tubuh mereka amat terlihat. Itu pula yang dilakukan Ra. Namun, saat Ra sembunyi, orangtua Ra tak pernah berhasil menemukannya. Ya, karena Ra bisa menghilang, dalam artian benar-benar menghilang. Ra tinggal menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan, berniat bersembunyi, maka seketika seluruh tubuhnya tak terlihat. Lenyap. Saat itu, Ra sungguh tak menyadari munculnya kekuatan itu. Dan hingga usianya 15 tahun, Ra belum juga bisa mengerti.
Kekuatan Ra mulai disadari oleh Ali, teman satu kelas Ra yang terkenal sekali suka mencari masalah, pemalas, dan kemeja seragamnya selalu berantakan. Saat itu Ra dan Ali sedang dihukum Miss Keriting, menunggu di lorong sekolah selama pelajaran berlangsung karena mereka tak mengerjakan PR matematika. Ra memutuskan tak ingin menghabiskan dua jam masa hukumannya bersama Ali, Ra menghilang, menutup wajahnya dengan telapak tangan. Hingga tiba-tiba, Ra dikagetkan oleh suara dingin yang menyapanya. Sosok tinggi kurus itu entah dari mana datangnya telah berdiri di depannya. Demi melihat sosok itu, Ra kaget, hilang keseimbangan, reflek berpegangan pada dinding kelas. Saat telapak tangannya terlepas, tubuh Ra otomatis terlihat. Kejadiaan itu cepat sekali. Saat Ra ingin memastikan siapa yang menyapanya, sosok tinggi kurus itu telah lenyap, menyisakan wajah Ra yang pucat. Dan Ra baru menyadari bahwa saat itu juga Ali berdiri pucat dibelakangnya.
Ra punya kucing kembar. Namanya si Putih dan si Hitam. Dalam kardus berwarna pink, kucing itu ada tiba-tiba di depan pintu rumah Ra saat ulangtahunnya yang kesembilan. Namun tanpa disadari, hanya Ra yang bisa melihat si Hitam. Mama dan Papa Ra mengira bahwa selama ini Ra hanya memiliki satu kucing yang dinamai si Putih atau si Hitam –karena memang warnanya yang belang hitam-putih-, bukan dua kucing yang masing-masing bernama si Putih dan si Hitam. Suatu ketika, Ra ‘kehilangan’ si Hitam selama berhari-hari. Hingga di suatu malam saat Ra bercermin, ada si Hitam di cermin, tidur di dekat si Putih. Ra reflek menoleh ke atas ranjang. Tidak ada. Hanya ada si Putih disana.
Momen ganjil kembali terjadi. Keesokan harinya, Miss Selena –alias Miss Keriting- datang berkunjung ke rumah Ra, hanya untuk mengantarkan buku PR matematikanya. Ra menatap Miss Keriting dengan bingung demi mendengar kalimat terakhir Miss Keriting yang begitu misterius, “Apapun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat yang hilang. Kamu akan memperoleh semua jawaban. Masa lalu, hari ini, juga masa depan.” Bukan hanya itu, kedatangan Ali ke rumah Ra juga menjadi momen ganjil berikutnya. Ali datang tanpa diundang saat Ra belajar bersama Seli, teman sepermainan Ra disekolah. Si biang kerok itu berbeda sekali, ia bersopan santun sempurna pada Mama Ra, berkemeja lengan panjang, bercelana kain, berikat pinggang, bersepatu, bahkan rambutnya disisir rapi. Ra dan Seli mematung demi melihat keajaiban Ali.
Suatu malam, Ra geregetan pada jerawat besar yang ada di dahinya. Ia menatap cermin dengan kesal. Sempat terpikir untuk membuat jerawat itu menghilang seperti saat Ra membuat tubuhnya menghilang. Ra sempurna mengarahkan telunjuknya ke jerawat dan bergumam “Menghilanglah”. Dan, jerawat itu sungguhan hilang. Ra hampir bersorak senang sebelum suara dingin itu –lagi- menghentikannya. Sosok tinggi kurus itu muncul lagi, di dalam cermin. Hanya di dalam cermin.
Sosok tinggi kurus itu sekali lagi menakutkan Ra. Ternyata sudah sejak usia 9 tahun Ra telah diawasi olehnya. Memastikan Ra tak bersentuhan dengan sisi lain. Tentu saja melalui si Hitam. Tapi sejak kejadian di lorong, keberadaan Ra diketahui, itu memicu semua sinyal di 4 klan. Sosok tinggi kurus itu muncul setiap malam di cermin Ra untuk melatih ‘bakat’ yang Ra miliki, meskiipun kedatangannya tak pernah menyenangkan. Ra bahkan hampir kehilangan si Putih. Si Hitam –yang berubah menjadi makhluk mengerikan- akan menerkam si Putih jika Ra tak kunjung menghilangkan sesuatu. Ra terdesak. Amarahnya meluap. Dan, Ra justru menghilangkan si Hitam.
Tak disangka, Ali tahu Ra kehilangan si Hitam, dia tahu Ra dan Seli mengerjakan pr bersama, Ra menghilangkan benda-benda di kamarnya. Tentu saja. Karena genius itu menyelundupkan bolpoin berisi alat penyadap ke dalam tas Ra dan meletakkan kamera di dalam kamar Ra saat kunjungannya bersama Seli. Bahkan ia meletakkan sensor di sudut-sudut sekolah sejak kejadian di lorong itu.
Siang harinya, rahasia itu terkuak. Siapa Ra, siapa Seli, siapa sosok itu, bahkan siapa Miss Keriting. Saat Ra dan Seli hendak makan siang, mereka melewati gardu listrik yang tengah diperbaiki. Tiba-tiba trafonya meledak begitu keras. Salah satu tiang listrik rontok. Kabelnya tercerabut bergerak liar ke arah mereka bak tentakel gurita. Tak disangka. Seli justru menangkap kabel bermuatan listrik itu. Letupan api membungkus badannya. Seli menghantamkan tangannya ke tanah, seluruh aliran listrik mengalir melewati tangannya masuk ke tanah. Lalu sebuah tiang listrik berderak di atas mereka. Tiang itu cukup untuk merobohkan tembok sekolah –apalagi hanya mereka-. Ra terdesak. Ia kembali melakukannya. Tiang itu lenyap. Sebelum mereka sempat menarik napas lega, Ali ternyata ada di belakang mereka, menyaksikan momen menakjubkan itu. Mereka bertiga segera pergi menuju aula sebelum orang-orang menemukan mereka.
Aula itu menjadi tempat permulaan meletusnya perang besar di bumi. Entah bagaimana, dari tembok aula muncul sebuah lorong hitam. Dari lorong itu muncul delapan orang membawa panji-panji. Perawakannya tinggi, kurus, wajahnya tirus, telinganya mengerucut, rambutnya merangggas dan bola matanya hitam pekat. Mereka mengenakan baju berwarna gelap. Persis seperti sosok yang muncul di cermin Ra. Dan, benar saja. Satu sosok muncul begitu saja di depan delapan orang itu. Mereka datang untuk menjemput Ra. Ra melawan, mencoba menghilangkan mereka. Tapi sia-sia. Perlawanan dari Ali dan Seli –yang mampu mengeluarkan petir sekalipun- juga tak ada gunanya. Saat hampir tak ada harapan, muncullah Miss Selena. Amat membingungkan. Bagaimana bisa guru matematika itu berdiri gagah melawan mereka. Dari pertemuan ini, terkuak bahwa, Seli adalah pewaris  Klan Matahari pertama yang berjalan di atas bumi, Ali seorang Klan Tanah –yang diangggap sebagai makhluk paling rendah diantara klan lainnya-. Sedangkan Ra adalah pewaris klan Bulan -termasuk Miss Selena dan Sosok itu- pertama yang dibesarkan di dunia tanah. Miss Selena adalah murid Tamus –sosok tinggi kurus yang berusia 1000 tahun-, namun Miss Selena berkhianat atas permusuhan yang diajarkan Tamus. Guru dan murid itu pun bertarung. Sesaat Miss Selena mampu menyelamatkan Ra, Seli dan Ali dengan memasukkan mereka ke dalam lubang hitam.

lalu, kemana lubang hitam itu menuju? bagaimana nasib Miss Selena? dan apa yang selanjutnya terjadi pada Ra, Seli dan Ali? nantikan kelanjutannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar