Minggu, 27 April 2014

Resensi "Fiqih Hiburan"




Judul Buku Asli             : Fiqh Al Lahwi wa At Tarwih
Judul Buku Terjemahan : Fiqih Hiburan
Penulis                            : DR. Yusuf Al-Qardhawi
Penerjemah                     : Dimas Hakamsyah, Lc
Penerbit                          : Pustaka Al-Kautsar
Tahun Terbit                   : 2005
Tebal                              : 240 halaman


Buku yang berjudul Fiqih hiburan ini merupakan buku terjemahan dari salah satu karya DR. Yusuf Al-Qardhawi yang berjudul Fiqh Al Lahwi wa At Tarwih yang diterbitkan oleh Maktabah Wahbah Kairo pada tahun 2005. Selanjutnya buku tersebut diterjemahkan oleh Dimas Hakamsyah Lc dan diterbitkan oleh Pustaka Al Kautsar pada tahun yang sama.
Buku setebal 240 halaman ini memperbaiki persepsi kita salama ini tentang agama. Dibenak kita agama adalah sebuah aturan yang kaku dan menuntut keseriusan dalam segala hal. Seolah-olah agama mengharamkan senda gurau karena dianggap melalaikan ketaatan seorang hamba pada Allah SWT. Padahal manusia diciptakan Allah dengan fujur dan taqwa, tidak seperti malaikat yang hanya diciptakan dengan takwa. Karena itulah manusia pasti memiliki titik jenuh ditengah ketaatannya pada Allah SWT. Di titik inilah manusia akan kembali pada fitrahnya sebagai makhluk yang butuh akan rasa bahagia. Dalam kondisi ini islam membuktikan bahwa islam bukan agama yang hanya menuntut umatnya agar selalu tenggelam dalam kesedihan meratapi dosa-dosa yang telah dilakukan, namun sebuah agama yang mampu mengakomodir seluruh hajat manusia, termasuk hajat manusia pada hiburan dan permainan.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa suatu ketika Sahabat Hanzhalah Al Usaidi ditemani Abu Bakar Ash Shidiq mengadu pada Rasulullah. Hanzhalah khawatir telah menjadi orang yang munafik. Saat bersama Rasulullah ia tidak lagi memikirkan apapun selain surga dan neraka. Namun saat kembali pada anak dan istrinya, pikiran tentang surga dan neraka itu terhapus oleh senda gurau dengan mereka. Kemudian Rasulullah menjawab kegelisahannya dengan menjawab “semua itu ada waktunya” sebanyak tiga kali. Seperti itulah pandangan islam tentang hiburan. Dalam buku ini penulis menegaskan bahwa hiburan dan permainan adalah sarana penyegaran hati dari kejenuhan beribadah selama hiburan tersebut tidak melampaui batas-batas yang telah ditentukan Islam. Buku ini memaparkan pandangan islam tentang berbagai hiburan dan permainan yang akrab dengan kehidupan kita selama ini beserta batas-batas diperbolehkan dan tidak diperbolehkannya dalam islam.
Salah satu kajian yang menarik dalam buku ini adalah pemaparan penulis tentang diharamkannya pokemon. Pokemon sebuah sinetron yang berasal dari jepang yang dikemas dalam format kartun dan diproduksi khusus untuk anak-anak. Pertimbangan diharamkannya pokemon yakni karena dalam pokemon terdapat paham yang berbahaya bagi akidah islam. Yaitu teori evolusi darwin yang mengatakan bahwa manusia berasal dari makhluk hidup yang lebih rendah yaitu kera. Selain itu pokemon mengandung simbol-simbol tertentu seperti bintang segi enam yang berkaitan erat dengan zionisme dan freemasonry, dan kemudian lambang itu menjadi lambang Israel. Demikian juga dengan lambang lain yang mempunyai latar belakang akidah agama shinto Jepang.
Buku ini adalah semacam kajian ilmiah yang memandu pembaca melewati saat-saat kejenuhan hati. Disertai dengan riwayat-riwayat dalam hadis shohih yang menunjukkan bahwa Rasulullah dan para sahabat adalah pribadi yang humoris membuat pembaca yakin bahwa hiburan yang berbatas diperbolehkan dalam islam. Berbagai jenis hiburan dan permainan dikaji dalam buku ini, mulai dari permainan olahraga, permainan ketangkasan, permianan otak, hingga hiburan dalam bentuk tari-tarian dan film. Visualisasinya yang menarik membuat orang yang pertama melihat ingin sekali membacanya. Selain itu penulis memiliki kepiawaian dalam mengkaji tiap permasalahan agama serta karir yang telah malang-melintang di dunia kepenulisan karena karyanya telah diterbitkan dalam berbagai bahasa. Buku ini sangat cocok dibaca oleh kalangan apapun karena hakikatnya kejenuhan hati dan kebutuhan akan hiburan tidak dialami oleh kalangan tertentu saja. Namun buku ini paling mengena jika dibaca oleh kawula muda yang tengah akrab-akrabnya dengan berbagai bentuk hiburan dan permainan yang disuguhkan oleh globalisasi.

Senin, 21 April 2014

cuap cuap author

Senin, 21 April 2014 bertepatan dengan hari kartini yang sakral bagi kaum hawa ini, saya menyadari bahwa betapa hina nya saya, selama ini saya hanya bisa mendonwload -dalam arti lain sebagai mengemis-, saya hampir tidak pernah berbagi sesuatu yang bermanfaat kepada saudara-saudara saya diluar sana. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan memulai satu langkah awal untuk berbagi kepada sesama. sekian cuap-cuap dari saya, semoga blog ini bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian. terimakasih :)